MAKALAH
“KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS(SDGs)/ TUJUAN BERKELANJUTAN PEMBANGUNAN
Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Dosen :
Wiwin, S.H., M.H.
(Kode Dosen : 100)
Disusun oleh:
Encep Rifqi Abdul Aziz
JURUSAN
HUKUM KELUARGA ISLAM SEMESTER II
FAKULTAS
HUKUM SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-AZHARY CIANJUR
TAHUN
AKADEMIK 2019
Kata
Pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dengan segala ilmu-ilmu
pengetahuan yang penuh manfaat sehingga mendorong paramakhluk-Nya untuk
menggali ilmu-ilmu demi kesejahteraan manusia. Tak lupa shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan
umat-umatnya.
Adapun makalah ini Saya buat selain untuk melengkapi
tugas mata kuliah Ilmu Dasar Sosial,
juga sebagai sumber informasi kepada masyarakat luas. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesarbesarnya kepada pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini , baik itu secara
material ataupun spiritual. Karena tanpa bantuan berbagai pihak, makalah ini
tidak dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan . Oleh karena itu , kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini . Akhirnya ,
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan masyarakat
luas di masa yang akan datang.
Cianjur, 28 April
2018
Penulis
Encep Rifqi Abdul Aziz
|
Daftar
Isi
|
Hal
|
|
|
Kata Pengantar
...............................................................................
|
|
|
|
Daftar Isi
|
.....................................................................................
|
|
|
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
|
|
|
A. Latar Belakang ………………………………….
|
|
|
|
B. Rumusan Masalah ………………………………
|
|
|
|
C. Tujuan ………………………………….………
|
|
|
BAB II
|
PENGERTIAN Sustainable Development Goals
|
|
|
|
A.
Pengertian Sustainable
Development Goals………
|
|
|
|
B. Perbedaan SDGs & MDGs………………………
|
|
|
|
C. Konsep Sustainable Development
Goals…………
|
|
|
|
D. Tujuan Sustainable Development
Goals …………
|
|
|
|
E. Prinsip Sustainable Development
Goals …………
|
|
|
BAB III
|
PENUTUP
|
|
|
|
A. Kesimpulan
.......................................................
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum menggagas bagaimana implementasi
Sustainable Development Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita
menengok sebentar ke belakang, melihat pencapaian Millennium Development Goals
(MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan global
yang dideklarasikan oleh 189 negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
pada bulan September 2000.
Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang
hadir bersepakat untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan
nasionalnya. Indonesia sebagai salah satu Negara yang menandatangani deklarasi
MDGs mempunyai komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam program-program
pembangunan yang di rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011)
disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.
Pencapaian ini diindikasikan oleh angka
kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi tuberkulosis yang ditemukan,
diobati dan disembuhkan dalam program DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah
menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015
(ontrack) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks
kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja
bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan
berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas
1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia
15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen;
(MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A,
SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta
kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan
proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu
penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan
balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang
meningkat pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi
bagi perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka
kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan
antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang tidak
terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa
peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada
obat-obatan Antiretroviral (ARV).
Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai
menurunkan jumlah kasus baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan
proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu ber-insektisida belum memadai
dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa
penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak
melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk
menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan
rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang
keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system
keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan
tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap
PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR
yang semuanya meningkat pesat.
Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda
pembangunan global dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang
disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam
tahap pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir
September ini tidak akan banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada.
Artinya, bila komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan berbagai
indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs akan efektif
diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan MDGs yang akan
berakhir pada tahun ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sustainable Development Goals?
2. Bagaimana konsep Sustainable Development Goals?
3. Apa tujuan Sustainable Development Goals?
4. Apa prinsip Sustainable Development Goals?
C.
Tujuan Penulisan
1. Memahami
pengertian Sustainable Development Goals?
2. Memahami konsep Sustainable Development Goals?
3. Memahami tujuan Sustainable Development Goals?
4. Memahami prinsip Sustainable Development Goals?
BAB II
ISI
A. Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)
Singkatan atau kepanjangan dari sustainable
development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
SDG’s merupakan kelanjutan dari apa yang sudah
dibangun pada MDGs (Millenium Development Goals), Tujuan Pembangunan Millenium,
yang mulai dijalankan pada September 2000 dan berakhir di tahun 2015. Adapun
target MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015 yang merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia
yang terurai dalam Deklarasi Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara
serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
tersebut.
Deklarasi Millenium berisi komitmen negara
masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan
Pembangunan Milenium sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan
dan pengentasan kemiskinan.
Tujuan
Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) :
1.
Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan
Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan
menurunkan angka kemiskinan.
2.
Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan
dasar.
3.
Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan
Perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender
dalam pendidikan dasar dan menengah.
4.
Menurunkan Angka Kematian Anak
Mengurangi dua per tiga tingkat kematian
anak-anak usia di bawah 5 tahun.
5.
Meningkatkan Kesehatan Ibu
Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu
dalam proses melahirkan.
6.
Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit
Menular Lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran
HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.
7.
Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi
hilangnya sumber daya lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang yang
tidak memiliki akses air minum yang sehat, dan mencapai pengembangan yang
signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di
daerah kumuh.
8.
Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem
keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi,
membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang dan
negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan
mengenai masalah utang negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih dapat
ditanggung dalam jangka panjang, mengembangkan usaha produktif yang layak
dijalankan untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting yang terjangkau
dalam negara berkembang, dan dalam kerjasama dengan pihak swasta membangun
adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi
informasi dan komunikasi.
B.
Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs)
dengan Sustainable Development Goals (SDGs)
Pada dasarnya MDGs dan SDGs punya persamaan dan
kesamaan tujuan yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang
ingin konsen menanggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.
Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia
pada tahun 2000 tersebut habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa
agenda Millenium Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah
dokumen usulan bernama Sustainable Development Goals.
Menulis 7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih
baik dari MDGs, yakni:
1) SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan
program-programnya. MDGs sebelumnya dibuat oleh anggota negara OECD dan
beberapa lembaga internasional. Sementara SDGs dibuat secara detail dengan
negosiasi internasional yang juga terdiri dari negara berpendapatan menengah
dan rendah.
2) Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki
peran yang sama, bahkan lebih besar.
3) MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi
manusia (HAM). MDGs dianggap gagal untuk memberikan prioritas keadilan yang
merata dalam bentuk-bentuk diskriminasi dan pelanggaran HAM, yang akhirnya
berujung kepada masih banyaknya orang yang terjebak dalam kemiskinan. Sementara
SDGs dinilai sudah didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang
lebih baik.
4) SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG
sangat eksplisit tertuju kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam
target untuk situasi darurat, ada juga tujuh target bersifat universal dan dua
target ditujukan untuk antidiskriminasi.
5) Indikator-indikator yang digunakan memberikan
kesempatan untuk keterlibatan masyarakat sipil.
6) PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di
dunia dengan SDGs.
7) COP21 di Paris adalah salah satu kesempatan
untuk maju.
C.
Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)
Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals (MDGs) sebagai nomenklatur tidak akan
berhenti pada tahun 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan
suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang
disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Konsep SDGs ini diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang
terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia
sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada
kaum miskin.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam
konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan
manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator
kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan
prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator
ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development),
berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.
Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs
pasca MDGs 2015, selain memikirkan standar global dalam mengedepankan suatu
konsep pembangunan yang berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal yang juga harus
diperhatikan. Di antaranya, segala sesuatu itu harus terukur, tidak terlepas
dari prinsip Environmental
Sustainability, Economic Sustainability dan Social Sustainability. Serta juga ditentukan apakah ini difokuskan
pada negara berkembang atau negara maju.
Terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs
tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya
dapat menjamin kelanjutan dari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Terutama
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia internasional
kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air. Ketiga
masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs
2015. Meski dalam pengembangan indikator dalam pembangungan berkelanjutan harus
mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup.
D.
Tujuan Sustainable Development Goals
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet,
kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia
di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi
perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17
Tujuan Global berikut ini:
1.
Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di
seluruh penjuru dunia.
2.
Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang
berkelanjutan.
3.
Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong
kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4.
Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas
dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang
inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi
semua orang.
5.
Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
kaum ibu dan perempuan.
6.
Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi
yang berkelanjutan untuk semua orang.
7.
Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energi yang
terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
8.
Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta
pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9.
Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong
inovasi.
10.
Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11.
Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yang
inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12.
Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin
keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13.
Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim
dan dampaknya.
14.
Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut
dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang
berkelanjutan.
15.
Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan
kerugian keanekaragaman hayati.
16.
Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat
untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua
orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17.
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan
kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
E.
Prinsip Sustainable Development Goals
Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome
Document Rio+20, yaitu:
1. Tidak melemahkan komitmen internasional
terhadap pencapaian MDGs pada tahun 2015.
2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas
dan prioritas nasional.
3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi
pembangunan berkelanjutan secara berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.
4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda
pembangunan pasca 2015.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu
sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan sebagai kerangka
pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca
2015-MDG’S. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam
konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan
manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator
kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan
prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator
ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development),
berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet,
kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia
di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi
perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17
Tujuan Global berikut ini:
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
6. Air Bersih dan Sanitasi
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10. Mengurangi Kesenjangan
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
13. Aksi Terhadap Iklim
14. Kehidupan Bawah Laut
15. Kehidupan di Darat
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
DAFTAR PUSTAKA